Rahasia Awan Dan Masa Depan Bumi

Alkisah seorang anak laki-laki bernama Jack memanjat pohon kacang ajaib yang tumbuh hingga ke langit. Setibanya diatas awan, ia berpetualang menghadapi raksasa jahat yang tinggal di negeri awan. Dalam imajinasi anak-anak, awan identik dengan negeri antah berantah yang penuh rahasia, atau bahkan dijadikan simbol harapan dan masa depan.
Metafora tentang awan juga menarik perhatian seorang jurnalis AmerikaLydia M.Child, yang terkenal dengan karyanya yang memperjuangkan hak-hak suku Indian.“…Always see that every cloud is an angel’s face”, ujarnya mencoba memberikan analogi tentang awan dan harapan bagi kaum yang tertindas diskriminasi rasial
Awan Dalam kaca Mata Ilmuwan
Awan gemawan laksana kapas tipis berarak-arak di lazuardi yang megah tentu saja menjadi pemandangan nan indah bagi manusia yang menikmatinya dari bawah. Namun ketika Graeme Stephens, seorang investigator NASA dari Colorado State University menatap keatas langit, ia melihat lebih dari sekedar panorama alam. Ia melihat sebuah visi, tentang masa depan bumi.
Secara ilmiah awan terbentuk dari kumpulan uap air diudara yang akan dikembalikan dalam bentuk hujan.Awan memainkan peranan penting dalam sistem iklim yang kompleks dibumi. Dibalik kabut putih beraneka bentuk tersebut, tersimpan rahasia perubahan atmosfir bumi. Mengkalkulasi keseimbangan antara efek pendinginan dan pemanasan dari awan dengan efek peningkatan suhu dari gas rumah kaca merupakan masalah yang kompleks bagi peneliti. Semua ini mendorong para ilmuwan untuk lebih banyak lagi belajar tentang awan.
Satelit awan NASA pun diluncurkan sejak 4 tahun yang lalu. Tujuan utama peluncuran satelit ini adalah untuk belajar tentang awan dan efeknya dalam iklim. Mereka mendapatkan fakta bahwa suhu global bumi makin meningkat dan jumlah kandungan gas emisi rumah kaca yang menahan panas di atmosfir kan terus bertambah.
Fakta Kehidupan Yang Terapung
Awan adalah fenomena tak terhindarkan dan penting yang menjadi bagian dari kehidupan planet tercinta ini. Selain berperan dalam menghadirkan pemandangan matahari terbenam yang spektakuler, mereka juga menciptakan adanya cuaca yang kita kenal sekarang, dari hujan gerimis dimusim semi, hingga siang yang suram di musim dingin. “ Dalam semua cara dan bentuk, awan telah mempengaruhi kehidupan dibumi, termasuk iklimnya”, ujar Stephen.
Sebagai selimut yang melindungi bumi, tak terhitung banyaknya tindakan yang dilakukan awan bagi dunia kita. Ketika terik matahari menyengat bumi, awan stratus yang lebih dekat dengan permukaan bumi akan memantulkan kembali sebagian besar panasnya untuk menjaga agar bumi tetap dingin. Pada saat yang sama, awan sirus yang posisinya lebih tinggi, akan menahan panas dari permukaan bumi untuk menjaga agar planet ini tetap hangat. Keseimbangan ini membuat kehidupan di bumi bertumbuh dengan subur.
Mars : Dunia Tanpa Awan
Tak seperti bumi, atmosfir planet mars hanya mengandung sangat sedikit awan. Tanpa uap air, planet merah yang suhu rata-ratanya 80 derajat lebih dingin dari bumi ini hanya memiliki awan es yang tipis. Awan tipis ini terbuat dari karbondioksida beku, yang hanya muncul di daerah kutub pada musim dingin. Di saat yang sangat dingin selama setengah peride revolusi mars, matahari tak pernah terbit dikutub.
Parailmuwan berteori bahwa awan Mars yang relatif tipis ini membuat suhu planet ini merosot dan melonjak secara dramatis. Tanpa efek pendinginan, suhu mars meningkat tajam hingga mencapai 18 derajat celcius pada siang hari, begitu kontras bila dibandingkan dengan malam hari yang beku, ketika suhu menurun hingga minus 130 derajat celcius.
Venus : Si Gadis Rumah Kaca Yang Liar
Langit venus, sang bintang fajar ini memang dipenuhi dengan awan putih yang menyelubungi seluruh planetnya. Akibatnya, 80% sinar matahari dipantulkan kembali ke angkasa luar. Selama bertahun-tahun, ilmuwan mempercayai bahwa permukaan Venus akan relatif sejuk karena aktivitas awan gemawan ini. Namun, pada tahun 1967, pesawat penjelajah Rusia Venera 4 mendarat dipermukaan venus dan terkejut dengan fakta betapa panasnya planet ini. Suhu rata-ratanya mencapai 482 derajat celsius !
Awan venus yang tipis dipenuhi dengan gas rumah kaca yaitu karbondioksida yang menjebak panas dari permukaan planet. Awan yang panas membara ini mendatangkan sirkulasi iklim yang ekstrim. Angin topan yang luar biasa hebat membuat atmosfir planet ini bergerak 60 kali lebih cepat dari pada kecepatan rotasi planet.
“Venus adalah sebuah planet ekstrim”, ujar Baines, seorang ilmuwan, “ Udara panasnya benar-benar tak bersahabat. Anda tak akan bertahan lama berada disana”
Titan : Setengah Berawan, Dengan hujan Metana
Ditengah perbandingan dunia tanpa awan di Mars dengan surga awan di venus, ditengahnya ada titan, satelit terbesar saturnus yang hanya sebagian berawan. Awan ini mengambang di atas danau-danau. Hampir semua awan terbentuk dari gas metana. Awan tingkat rendah mendinginkan langit titan seperti yang terjadi pada bumi. Sementara di lapisan atmosfir yang lebih tinggi, awan “sirus” versi titan ini menahan panas dari permukaan dan menjaga suhu rata-rata tetap di posisi minus 183 derajat sehingga dapat menjaga danau dan sungai metananya tetap cair.
Kita patut bersyukur dapat menikmati indahnya awan dan peran yang dimainkannya bagi bumi. Di seantero tata surya, awan bumilah yang terbukti paling bersahabat.
http://www.sciencedaily.com/releases/2010/08/100810083053.htm