Sejarah TOFI 2009 -IPhO-

Keberangkatan TOFI Ke IPhO 2009, Merida Mexico
Pada hari Rabu 8 Juli 2009 Tim Olimpiade Fisika Indonesia berangkat ke Mexico untuk mengikuti International Physics Olympiad (IPhO) ke 40 yang dijadwalkan akan berlangsung di kota Merida Yucatan Mexico pada tanggal 12 – 19 Juli 2009. Tim Indonesia yang akan dipimpin oleh Team Leader Dr Kamsul Abraha (FMIPA UGM) dan Dr Hendra Johnny Kwee (TOFI) ini terdiri dari 5 siswa terbaik yang merupakan 2 peraih medali emas dan 3 peraih medali perak dalam Asian Physics Olympiad (APhO) ke 10 di Bangkok Thailand (24 April – 2 Mei 2009 lalu) yang telah dibina sejak 22 Mei 2009 hingga menjelang keberangkatan ke Mexico. Dalam laporan terakhirnya Panitia menyatakan IPhO 2009 ke 40 di Mexico akan diikuti 85 negara, antara lain Argentina, Australia, Austria, Azerbaijan, Belanda, Belgia, Brazil, Bulgaria, Canada, China, Chinese Taipei (Taiwan), Colombia, Cuba, Denmark, Ekuador, Filipina, Finlandia, Georgia, Ghana, Hungaria, Inggris, India, Indonesia, Iran, Israel, Italia, Jepang, Jerman, Kazakhstan, Kuwait, Malaysia, Mexico, Mongolia, Pakistan, Perancis, Polandia, Portugal, Rep. Korea, Romania, Rusia, Saudi Arabia, Singapore, Spanyol, Swedia, Swiss, Suriah, Thailand, Turki, USA, dan Vietnam. Nama-nama kelima siswa terbaik yang tergabung dalam Tim Olimpiade Fisika ke IPhO tahun 2009 ini adalah:
1. Paul Zakharia Fajar Hanakata SMAN 1 Denpasar, Bali
2. Dzuhri Radityo Utomo SMAN 1 Yogyakarta
3. Andri Pradana SMAK 1 BPK Penabur, DKI Jakarta
4. Winson Tanputraman SMAK 1 BPK Penabur, DKI Jakarta
5. Fernaldo Richtia Winnerdy SMAK BPK Penabur, Gading Serpong, Banten
Tim Olimpiade Fisika Indonesia terbentuk setelah melalui proses seleksi ketat dan berlapis mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi hingga Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Memang selama ini, semua kegiatan Tim Indonesia mulai dari proses seleksi, pembinaan hingga keberangkatan selalu diselenggarakan dan didanai oleh Departemen Pendidikan Nasional. Akhirnya terpilih 5 siswa terbaik dari 8 siswa yang diterjunkan di APhOX Bangkok. Dalam APhO X di Bangkok yang lalu Tim Indonesia telah berhasil meraih 2 emas, 4 perak dan 2 perunggu, yang berarti untuk pertama kalinya seluruh siswa Tim Olimpiade Fisika Indonesia sukses meraih medali minimal medali perunggu.
Mereka telah mengikuti pembinaan yang sangat intensif dengan melibatkan para pembina dari Universitas Indonesia (UI), TOFI, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Pelita Harapan (UPH), dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Kelima siswa tersebut telah menerima pembekalan teori dan eksperimen fisika sangat padat dengan banyak latihan menyelesaikan soal-soal yang disiapkan Tim Pembina dan yang pernah dikeluarkan dalam berbagai Olimpiade Fisika tingkat Asia dan Internasional. Untuk ke IPhO 2009 di Mexico ini Tim Pembina menargetkan Tim Olimpiade Fisika Indonesia minimal sama dengan yang diraih di APhO X Bangkok yaitu dapat meraih 2 medali emas.
Meski keberangkatan Tim Olimpiade Fisika Indonesia sempat diliputi perasaan was-was karena harus berkompetisi di negara yang diberitakan sebagai tempat permulaan pandemi flu babi (H1N1), Tim Indonesia tetap akan berusaha dan berjuang keras untuk meraih prestasi terbaik. Dengan demikian, Tim memohon dukungan penuh disertai do’a restu seluruh komponen masyarakat dan bangsa Indonesia agar Tim Indonesia selalu berada dalam keadaan baik dan sehat serta mampu kembali mengangkat harkat dan mengharumkan nama Indonesia dalam kancah Olimpiade Fisika sejagat ini dengan memboyong medali emas saat kembali ke tanah air, amin. (www.tofi.or.id)
——————————————————————————-
Indonesia meraih emas di Mexico
Tim Indonesia merebut 1 medali emas, 3 perak dan 1 perunggu di IPhO 40 Merida Mexico. Nama-nama peraih medali adalah sebagai berikut :
1. Fernaldo Richtia Winnerdy SMAK BPK Penabur, Gading Serpong, Banten
meraih medali emas.
2. Winson Tanputraman SMAK 1 BPK Penabur, DKI Jakarta meraih medali perak.
3. Dzuhri Radityo Utomo SMAN 1 Yogyakarta meraih medali perak.
4. Andri Pradana SMAK 1 BPK Penabur, DKI Jakarta meraih medali perak.
5. Paul Zakharia Fajar Hanakata SMAN 1 Denpasar, Bali meraih medali perunggu.
IPhO ke-40 kali ini diikuti oleh 316 siswa dari 71 negara dengan distribusi medali yang dibagikan adalah 41 medali emas, 70 medali perak, 79 medali perunggu dan 45 Honorable Mention. Yang menjadi kekhususan IPhO ke-40 adalah predikat absolute winner diraih oleh seorang siswi dari China bernama : Handuo Shi dengan perolehan nilai total (teori +eksperimen) adalah 48,2 dari nilai penuh 50. Selain itu yang bersangkutan juga mendapat 2 penghargaan lain yaitu The Best Female Participant dan The Best Experiment dengan perolehan nilai eksperimen 19,9 dari nilai penuh 20. Yang patut diacungi jempol pada tim China adalah kestabilan prestasi yang ditunjukkan oleh siswa-siswi yang dikirim ke setiap ajang olimpiade fisika internasional. Bahkan kali ini ditunjukkan adanya seorang siswinya yang mengungguli para siswa.
Tim akan kembali ke tanah air pada hari Senin 20 Juli 2009 melalui Mexico City – Frankfurt – Singapure – Jakarta. Tiba di bandara Soekarno Hatta pada hari Rabu Pk 17.50 WIB. Bravo tim Indonesia.
Selamat tim Indonesia.