International Physics Olympiad

International Physics Olympiad atau dikenal sebagai IPhO adalah suatu pertandingan fisika antar pelajar fisika SMA sedunia.
Pada pertandingan ini dipertandingkan fisika teori dan fisika eksperimen yang masing-masing lamanya 5 jam. Fisika teori biasanya terdiri dari 3 soal sedangkan fisika eksperimen biasanya terdiri 1 atau kadang-kadang 2 soal.
Olimpiade Fisika Internasional bukan sekedar pertandingan adu kemampuan fisika saja, tetapi juga sebagai ajang sosial dimana siswa-siswa dari berbagai negara dapat berinteraksi satu sama lain. Interaksi ini penting karena kedepannya merekalah yang akan mengembangkan fisika/sains. Kalau mereka sudah saling kenal, tentu akan lebih banyak hal yang dapat dikerjasamakan untuk menghasilkan penemuan-penemuan baru yang berguna bagi kesejahtraan manusia di muka bumi ini.
Olimpiade Fisika Internasional sudah berlangsung sejak tahun 1967, sudah cukup lama tetapi tidak selama International Mathematics Olympiad yang dimulai tahun 1959. Olimpiade Fisika Internasional pertama dimulai di Eropa Timur diprakarsai oleh Prof. Czesław Ścisłowski dari Polandia. Lima negara berpartisipasi dalam IPhO 1 yang diadakan di Polandia yaitu: Bulgaria, Polandia, Cekoslovakia, Hongaria dan Rumania. IPhO 2 diadakan di Hongaria dengan 8 negara peserta. Olimpiade ini semakin lama semakin menarik perhatian para pemuda sehingga dari tahun ke tahun peserta IPhO kian bertambah. Tahun 2006, IPhO ke 37 di Singapura diikuti oleh 85 negara. Ini adalah IPhO terbesar sepanjang sejarah.
Indonesia pertama kali berpartisipasi dalam IPhO tahun 1993 yaitu dalam IPhO 24 yang diadakan di Williamsburg Virginia, Amerika Serikat. Keikutsertaan Indonesia ini adalah berkat peran besar dua pemuda Indonesia : Yohanes Surya dan Agus Ananda, keduanya adalah mahasiswa S3 di College of William and Mary Virginia tempat diadakannya Olimpiade Fisika ini.
Prestasi Indonesia dalam Olimpiade Fisika dari tahun ke tahun semakin meningkat. Dengan ketekunan dan kerja kerasnya Yohanes Surya menghantar para siswa binaannya meraih berbagai medali. Tahun 1993 dimulai dengan perunggu, lalu tahun 1995 perak dan 1999 Indonesia berhasil meraih emas pertama. Tahun 2006 Jonathan Mailoa, seorang siswa binaan Yohanes Surya berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah Olimpiade Fisika ini dengan meraih gelar the Absolute Winner (juara dunia), mengalahkan 386 peserta dari 85 negara. Sejak tahun 1993 hingga tahun 2007 dalam International Physics Olympiad ini Indonesia telah meraih 13 emas, 12 perak dan 22 perunggu.
Sejak tahun 2008 ini pelatihan TOFI ditangani oleh Hendra Ph.D alumni TOFI 97.
International Physics Olympiad Website:
http://www.jyu.fi/kastdk/olympiads/
Yohanes Surya