Alkisah dalam sebuah legenda Tiongkok, diceritakan seorang laki-laki yang tinggal di desa terpencil bersama istri dan ibu mertuanya. Sang istri seumur hidupnya belum pernah melihat cermin. Karena itu, suaminya yang baik hati pergi ke kota untuk membeli cermin tersebut. Sepulangnya kerumah, ia memberikan cermin itu pada istrinya. Tak sadar akan bayangan dirinya, sang istri membawa cermin itu berlari ke Ibunya

“ Oh, tidak ! suamiku membawa istri baru kerumah!”, jeritnya panik

Ketika ibunya melihat cermin itu, ia ikut berteriak, “ Dia bahkan juga membawa ibu dari wanita itu !”

Untunglah ini hanya cerita fiktif belaka yang diwariskan ratusan generasi. Manusia tentu saja sudah mengenal cermin sejak ribuan tahun yang lalu. Cermin dibuat manusia sebagai bentuk nyata dari kecerdasan dalam hal kesadaran jati diri — self awareness. Dunia hewan tidak memiliki kesadaran itu sampai ditingkat mengenali dirinya sendiri dalam cermin. Contohnya, ketika seekor ikan melihat bayangannya di dinding aquarium, ia akan menabrak dinding, mengira ada ikan lain yang mencoba menginvasi wilayah teritorialnya.

Suatu hari, Luis Populin , seorang ilmuwan dari University of Wisconsin yang mendalami riset persepsi dan tingkah laku meneliti tentang perilaku monyet jenis macaque. Asistennya Abigail Rajala yang sedang dalam masa training mendapati bahwa monyet-monyet tersebut kelihatannya mengenali didirnya sendiri dalam cermin. Populin mengetahui dengan pasti bahwa selama ini bahkan spesies primate pun jarang sekali yang memiliki kecerdasan ini. Hanya simpanse yang dapat melakukannya.

Mereka segera melakukan eksperimen sederhana. Sebuah tanda yang hanya dapat terlihat dengan cermin ditempatkan pada wajah hewan. Tanda ini jangan sampai melukai hewan tersebut. Bila hewan menatap cermin dan menyentuh tanda itu, maka mereka lulus tes sebagai hewan yang cerdas self awareness.

Biasanya monyet jenis Rhesus macaques ini gagal dalam tes. Tetapi setelah monyet tersebut mendapatkan implantasi organ dalam rangka terapi, mereka ternyata sanggup mengenali diri mereka di dalam cermin. Bahkan sambil bercermin mereka memeriksa bagian tubuh sendiri. Mereka juga mengubah-ubah penampilan untuk mendapatkan refleksi yang lebih baik. Wah…monyet pun narsis juga yah… Nah, akan tetapi ketika cermin ditutup dengan plastik hitam, perilaku ini langsung dihentikan.

Selama 40 tahun, para ilmuwan telah menempatkan berbagai hewan didepan cermin. Hanya beberapa individu dari spesies tertentu lolos dalam tes ini, diantaranya, gajah, lumba-lumba dan orang utan. Kini kemampuan ini juga ditemukan pada monyet Rhesus macaques. Kita nantikan saja, apakah hewan-hewan lain akan menyusul?

http://www.sciencedaily.com/releases/2010/09/100929171739.htm