Manusia Bisa Belang?

Tanya:
Prof. Yo, sudah lama timbul pertanyaan di benak saya soal kelahiran anak kucing belang dari perkawinan kucing putih dan hitam. Begitu pula dengan kelinci.
Mengapa pada manusia, perkawinan orang berkulit hitam dengan yang berkulit putih tidak melahirkan anak belang hitam –putih. Dari perkawinan itu justru lahir anak berkulit sawo matang atau berwarna kulit seperti ibu atau bapaknya, tergantung mana yang dominan. Mengapa hal ini terjadi?
Mohon jawabannya mudah dimengerti orang awam seperti saya. Terima kasih (Husaini Azharny, di Bogor)
Jawab:
Tubuh makhluk hidup terdiri atas triliunan sel. Di dalam tiap sel terdapat kromosom. Kromosom ini tersusun dari ribuan gen-gen. Masing-masing gen bertanggung jawab pada bentuk, ukuran, warna, dan sifat-sifat suatu organ atau bagian tubuh tertentu. Gen-gen ini berbentuk seperti suatu rantai helix ganda yang panjang dan terbuat dari 4 jenis protein: Adenine, Guanine, Cytosine, dan Thymine. Contoh rantai mereka adalah:
Rantai-rantai protein-protein inilah yang menjadi cetak biru makhluk hidup. Susunan rantai-rantai inilah yang menentukan hitam tidaknya kulit seseorang, sipit tidaknya mata seseorang, atau keriting tidaknya rambut seseorang. Sedikit perubahan saja dari rantai ini bisa berakibat fatal. Mungkin yang semula kulitnya hitam tiba-tiba berubah menjadi putih.
Ketika dua makhluk hidup (hewan atau manusia) kawin, sel sperma dari ayah dengan sel telur dari ibu membentuk suatu sel baru. Sel-sel baru ini membawa gen-gen dari ayah dan ibunya. Itu sebabnya sifat-sifat anak mirip dengan sifat ayah dan ibunya. Yang membuat kenapa kulit si anak tidak ada yang belang seperti zebra adalah karena tidak ada rantai protein yang memberikan perintah (tidak ada cetak birunya) untuk membuat kulit si anak belang.
Sekarang sudah jelas ‘kan.?
(Yohanes Surya)