Gaya Tolak di Ruang Hampa

Tanya:
Salam kenal untuk Prof. Yo. Menurut teori dari buku-buku IPA di sekolah, katanya keadaan di luar angkasa hampa udara alias tidak ada udara sama sekali, apapun jenisnya. Kalau memang benar demikian, lalu bagaimana sebuah pesawat ulang-alik bisa “berbelok” arah kembali ke Bumi? Maksud saya, apakah yang “dihantam” oleh pancaran gas roket pesawat itu sehingga mampu membelokkan arah pesawatnya?
Dasar pertanyaan saya tersebut adalah teori yang menyatakan bahwa roket bisa bergerak karena pancaran gas yang dikeluarkannya menghantam sesuatu, antara lain udara.
Demikian pertanyaan saya. Terima kasih atas jawabannya. (Heni Yuliati di Jember)
Jawab:
Pada waktu kita menembakkan peluru dari senapan kita, kita akan merasakan tolakan ke belakang. Ini terjadi di mana pun, baik di Bumi maupun di ruang angkasa yang hampa udara. Konsep ini dipakai oleh pesawat ruang angkasa untuk mengurangi kecepatan pesawat dan membuat pesawat membelok menuju Bumi. Untuk lebih jelasnya anggap suatu pesawat sedang mengorbit Bumi pada suatu ketinggian. Pesawat akan merasakan dua gaya. Pertama gaya sentrifugal yang arahnya menjauhi Bumi dan besarnya tergantung pada kecepatan pesawat. Gaya kedua adalah gaya gravitasi Bumi yang arahnya menuju Bumi. Pada orbit ini kedua gaya ini seimbang (astronot dapat melayang-layang di dalam pesawat).
Ketika pesawat menyemburkan gas berlawanan arah dengan arah kecepatan, tolakan akibat semburan ini akan mengurangi kecepatan pesawat. Makin kecil kecepatan pesawat makin kecil pula gaya sentrifugalnya. Sekarang gaya gravitasi Bumi lebih dominan, akibatnya pesawat akan ditarik mendekati Bumi dalam bentuk spiral.
(Yohanes Surya)