Anak Papua di INAICTA 2011

Yohana, Demira, Menkominfo dan Albertina didepan robot pendeteksi awal Tsunami.
Anak-anak Papua di INAICTA 2011 berhasil menunjukan kebolehannya. Tim Robot pendeteksi awal Tsunami yang terdiri dari anak-anak SD (Demira Jikwa, Yohana Opriwiri dan Albertina Beanal) berhasil meraih peringkat ke-3. Peringkat pertama diraih oleh mahasiswa UNIKOM dan peringkat kedua diraih oleh mahasiswa UNPAD.
Disamping Demira cs, anak-anak Papua SD lainnya yang mendapatkan hadiah adalah:
Egi Nirigi (Nduga) & Alfred Kwalik (Mimika) berhasil meraih Maze solving special award (robot pencari jejak).
Nixon Enumbi (Puncak Jaya) dan Orimi Gwijangge (Nduga) meraih maze solving technical award.
Sedangkan untuk tingkat SMP Betty Kogoya (Tolikara) dan Echo Jikwa (Tolikara) berhasil meraih special award untuk robot rintangan.
Yang menarik adalah anak-anak SD ini ketika dibawa ke Karawaci untuk dilatih sekitar 1-1,5 tahun yang lalu tidak mampu menghitung sama sekali. Mereka adalah anak yang sebelumnya dianggap tidak mampu di Kabupatennya.
Albertina masih kelas 2 SD (karena 4 tahun tidak naik kelas), Orimi ketika dibawa masih tinggal di pedalaman tanpa pakaian, mereka sama sekali tidak bisa menghitung (bahkan menulispun masih sulit). Dalam waktu sekitar 6-9 bulan mereka belajar matematika. Setelah mampu menguasai matematika, mereka dilatih logika untuk membuat program computer dalam bahasa Inggris. Program inilah yang digunakan dalam merangkai robot yang akhirnya bisa memenangkan award.
Selamat untuk anak Papua. Tidak ada yang tidak mungkin! Semua bisa asal kita mau bekerja keras.